Selasa, 19 Juli 2016

Rindu

Rindu itu bukan perkara sederhana.

Memang menyenangkan menanam rindu, menyiraminya perlahan dari waktu ke waktu. Membiarkan ia tubuh subur, lebat, sampai satu waaktu, si empunya rindu datang dan memanen segalanya. Rindu jadi indah bila begitu.

Tapi ada waktu, dimana rindu jadi luka yang menganga. Waktu yang tiba seperti amplas yang mengikis perlahan, membuatnya semakin lebar saja. Air mata yang jatuh berusaha mengisi lubang itu hingga penuh, kesibukan, aktivitas, semuanya sekedar untuk menutup rindu itu rapat-rapat.

Beberapa rindu, tak sempat dijemput pemiliknya.
Tak kan bisa dijemput pemiliknya.

Dan rindu kita salah satunya.
Rindu yang digilas waktu, dan hanya bisa sembuh dengan waktu.