Ga banyak hal yang bisa diungkapkan secara tepat.
Hari ini, hari Jum'at. Semua berjalan seperti biasanya. Bangun agak siang menikmati satu jam waktu sebelum kuliah. Berangkat agak siang, dan belajar sebentar untuk kuis praktikum hari ini. Biasa saja. Hanya ada beberapa hal yang sedikit berbeda, laporan yang sudah dikerjakan sejak lama, dan sms untuk turun aksi ke inbox yang datang dari banyak orang.
Semua biasa saja. Hingga sekitar pukul 10 kurang beberapa menit. Di tengah kegiatan praktikum yang sesekali diselingi canda seorang teman menghampiri, "Runa, Sekum Serum-G meninggal!". Setengah tak percaya, rasanya ada sms dari beliau juga pagi tadi. Penasaran aku membuka ponsel, memeriksa inbox, dan tak ada namanya disana. Apa tak sengaja terhapus? gumamku. memang tak jarang aku langsung menghapus sms yang baru masuk kalau isinya tak jauh berbeda dengan sebelumnya, atau kalau aku tak mungkin menghadiri acara itu.
Masih ada satu materi praktikum lagi yang mesti dikerjakan. Menunggu media biakan bakteri mendingin dan menunggu pengamatan dengan spektrofotometer. Masih dengan perasaan yang aneh dan tak percaya, aku menghampiri si pemberi kabar. Dia mengangsurkan pesan di BBnya, dari mahasiswa Departemen Matematika. Tak lama, ponselku bergetar,
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun
telah berpulang ke Rahmatullah teman seperjuangan kita
Rifdah Izzatunnisa (Ilkom 46)
karena kecelakaan motor.
menabrak truk. jasadnya sudah dibawa ke PMI
telah berpulang ke Rahmatullah teman seperjuangan kita
Rifdah Izzatunnisa (Ilkom 46)
karena kecelakaan motor.
menabrak truk. jasadnya sudah dibawa ke PMI
Perasaan ini entah kenapa begitu aneh, tenang, atau bahkan otakku terlalu bingung mencerna kabar ini?