Sabtu, 14 Juli 2012

[IMHO] Ikhlas Diperhatikan

Belajar ikhlas itu... ternyata ga cuma dalam kondisi kita memberi ya. Semalam dengan kesadaran yang tinggal setengah aku memperhatikan timeline tweetdeck, dan terinspirasi dari tweet seorang teman, terfikir buat nulis tulisan ini.

Ikhlas ya.. seringkali kita berfikir bahwa memperhatikan orang lain, yang dalam arti lain memberi perhatian itu dibutuhkan keikhlasan. Tapi, dalam banyak kondisi, ada juga orang-orang yang terbiasa memberi perhatian dan justru merasa sedikit berat ketika diberikan perhatian berlebih. Ya, kadang-kadang hal seperti ini juga sangat mungkin sih. 

Jumat, 13 Juli 2012

If My Boy is Superhero


gimana kalo lu bangun tidur, terus tiba-tiba lu sadar kalo salah satu anggota keluarga lu itu bukan orang biasa. Apalagi kalo ternyata orang yang tidur di sebelah lu itu Superman misalnya? hwahaha... Oke, kita beranjak sedikit realistis. Buronan pemerintah. Internasional! Edaaaaannn....fenomenal ini. Misalnya di buron bukan karena dia jahat, justru karena dia membela kebenaran. keren khan.... keren banget, keren aja deh.

Hal yang pertama kepikiran mungkin keren banget banget banget. Punya pacar, suami, sodara, sahabat atau siapapun itu yang pembela kebenaran dan di buron. Lalu, kita jadi satu-satunya orang yang tahu, pemegang rahasia dia. Satu-satunya pemegang rahasia dia. Oke, ini amat sangat keren. Tapi, masalahnya justru ada disini. Apakah kita cukup mampu buat nyimpen rahasia amat sangat besar itu? Apa kita mampu buat diem aja, sementara di sebelah kita ada barang yang bagus banget banget buat dipamerin, hm? Dan lagi, apa kita siap buat punya kehidupan yang terancam? Apa kita siap buat ikut-ikutan jadi buron? Apa kita siap buat mati?

Rabu, 11 Juli 2012

Menurutmu... Siapa Kita?

menurutmu... siapa kita?
penari hujan yang menggeliat-geliat di antara ruang yang diciptakan ruahan air langit?
mencari tempat di tengah kekosongan yang labil.

menurutmu... siapa kita?
sekumpul organisme pesinis yang memejamkan mata saat kilat dan guntur memainkan iramanya?
tak tahan dengan banjir cahaya dan suara yang merangkak cepat.

menurutmu... siapa kita?
pujangga langit yang tak memiliki sayap.
kita mengeja kata yang kita kira baru ada. padahal hanya sekumpul kata yang maknanya baru kita tahu.