masih ingat tentang pelangi dan biasnya?
kita menyanyikan segalanya dengan kata yang sederhana
ah, bukan dusta saat kau dengan riang menarikan apa yang ada di sanubari
aku tahu ceriamu,
seperti permen yang kau kulum sembunyi-sembunyi karena takut dimarahi ibu
tak bisa kau tutupi
kita merangkai dusta
dusta pelangi
pada orang dewasa yang tak bisa kita bohongi
lalu tertawa, merasa tak ada yang perlu disesali
saat kita menatap awan dan membiarkan imaji liar mencuri tempat
dari peri hingga monster ganas
lalu kita berlari-lari, sambil memekik dengan giat
seakan makhluk imaji mulai memanas
hangat
meski hujan membasuh tubuh
basah, tanpa tersisa
kita riang, seperti pelangi
ya, seperti pelangi di petang hari
lalu...
apa pelangi kita kini hadir di malam hari?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Show your opinion here. #BeraniNulis.. ^o^