Kamis, 24 Januari 2013

Tirai Hujan

Malam ini angin berhembus lembut. Ada bisik kecik samar terdengar. Dengung namanya terselip di sela.
Duh...angin. dalam tenang malam ini tiba-tiba tergambar sketsa wajahnya. Kaupun semakin sayup bertiup.

Hujan turun rintik. Jarak pandangku semakin sempit. Tapi sejuk makin terasa menyelimuti. Setengah menyadarkanku tentang jarak dengannya.
Terhijab. Seperti tirai hujan. Aku di sisi sini, dan ia di seberangnya.
Berjarak. Tapi entah kenapa aku menikmati setiap detik yang menjaraki. Setiap lembar tirai yang menghijabi.

Ia tak usah tahu. Dan memang tak perlu tahu. Ia cukup berjalan di jalannya seperti biasanya. Dan aku di jalanku. Bahkan sekedar menoleh mencari kehadirannya pun aku ragu. Ini rasa yang bahagia kunikmati dalam syahdu. Mengukir diri untuk hari yang hanya Allah yang tahu.

Kadang ada rasa yang cukup disimpan rapi. Bukan karena tak berani atau takut patah hati. Ini caraku agar bisa melangkah dengan lebih pasti. Sampai waktu yang kan tiba nanti.

2 komentar:

  1. nadaaaa aku sukaa tulisan ini :D

    apalagi yang bagian "Ia tak usah tahu. Dan memang tak perlu tahu. Ia cukup berjalan di jalannya seperti biasanya. Dan aku di jalanku. Bahkan sekedar menoleh mencari kehadirannya pun aku ragu. Ini rasa yang bahagia kunikmati dalam syahdu. Mengukir diri untuk hari yang hanya Allah yang tahu."

    aku sukaaa :)

    BalasHapus

Show your opinion here. #BeraniNulis.. ^o^